Makalah Pengantar KWU
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengantar Kewirausahaan”
Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian kewirausahaan,
fungsimakrodanmikrousahaserta e-commerce. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang pentingnya kewirausahaan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Padang, 06 Oktober 2017
Penyusun
Kelompok 1
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Wirausaha merupakan suatu proses
atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil
atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual atau
menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam menjalankan suatu usaha
(wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk
berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan
mungkin bisa berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang
harus dimiliki dalam berwirausaha.
2.
Tekad
(kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah
mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada tekad (kemauan yang kuat) untuk
berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak
dapat tersalurkan.
3.
Modal
Modal merupakan aspek yang sangat
menunjang dalam hal memulai dan menjalankan suatu usaha disamping mempunyai
skill dan tekad.
4.
Target
dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin
menjalankan suatu usaha maka harus bisa menentukan target dan tujuan
pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak direncanakan maka usaha
yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.
5.
Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek
yang harus dimiliki karena sangat menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan
suatu bahan pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang
dijalankan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian kewirausahaan ?
2. Bagaimana
kharakteristik kewirausahawan ?
3. Apakahfungsimakrodanmikrousaha ?
4. Apakah
pengertian e-commerce ?
5. Apasajajenis-jenis e-commerce ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai
contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru
2.
Sebagai
tolak ukur jika mau memulai berwirausaha
3.
Menjadi
gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
4.
Mengembangkan
jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
5.
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kewirausahaan
Kewirausahaan
sebagai etika ekonomi modern, kewirausahaan sebagai etika (akhlak, moralitas)
ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna kewirausahaan
sebagai resep bertindak guna menumbuh kembangkan sistem perekonomian (bisnis)
yang modern. Pemaknaan seperti ini tidak saja berlaku secara tekstual, tetapi dikenal
pula secara umum dalam masyarakat. Pandangan tekstual bahwa kewirausahaan
terkait dengan etika ekonomi (bisnis) dapat dicermati pada pendapat Salim
Siagian dan Asfahani (1995) yang menyatakan bahwa kewirausahaan adalah
semangat, pelaku dan kemapuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap
peluang memperoleh keuntungan diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik
pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusahan mencari dan melayani lebih
banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih
bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian
mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen. Sedangkan
menurut Alma (2007:5) menyatakan bahwa wirausahawan adalah seorang inovator,
sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat peluang, mempunyai
semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukkan cara berpikiran malas dan
lamban
Ilmu
kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup
untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya
(Suryana, 2001). Jadi kewirausahaan merupakan disiplin ilmu tersendiri karena
berisi Body of knowledge yang utuh dan nyata ada obyek, konsep dan metodenya.
Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses tidak hanya memiliki bakat
saja tetapi juga harus memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang
akan ditekuninya. Sedangkan dalam konteks bisnis, menurut Zimmerer (1996) dalam
Suryana (2001), kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin,proses
sistematis penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar.
Wirausaha
adalah kepribadian unggul yang mencerminkan budi yang luhur dan suatu sifat
yang patut diteladani, karena atas dasar kemampuannya sendiri dapat melahirkan
suatu sumbangsih dan karya untuk kemajuan kemanusiaan yang berlandaskan
kebenaran dan kebaikan (Yuyun Wirasasmita, 1982). Wirausaha menurut Heijrachman
Ranupandoyo (1982) adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai
kemampuan naluriah untuk melihat benda benda materi sedemikian rupa yang
kemudian terbukti benar, mempunyai semangat dan kemampuan serta pikiran untuk
menaklukan cara berpikir yang tidak berubah dan mempunyai kemampuan untuk
bertahan terhadap posisi sosial.
Wirausaha
mempunyai peranan untuk mencari kombinasi–kombinasi baru yang merupakan
gabungan dari proses inovasi (menemukan pasar baru, pengenalan barang baru,
metode produksi baru, sumber penyediaan bahan mentah baru dan organisasi
industri baru)
1.
Fungsi Kewirausahaan
Fungsi Wirausaha Pada dasarnya manusia membutuhkan makan,
minum, pakaian, dan sebagainya. Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring
dengan kemajuan zaman yang menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsumtif.
Pengangguran yang semakin meningkat kalau tidak ditanggulangi akan membuat
manusia berpotensi ke arah negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa
kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan jumlah pengangguran.
Setiap
Wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:
a. Fungsi pokok wirausaha yaitu:
1) Membuat keputusan-keputusan penting
dan mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran perusahaan
2) Memutuskan tujuan dan sasaran
perusahaan.
3) Menetapkan bidang usaha dan pasar
yang akan dilayani.
4) Menghitung skala usaha yang
diinginkannya
5) Menentukan modal yang diinginkan
(modal sendiri atau modal dari luar).
6) Memilih dan mernetapkan kreteria
pegawai/karyawan dan memotivasinya
7) Mengendalikan secara efektif dan efesien.
8) Mencari dan menciptakan cara baru.
9) Mencari terobosan baru dalam mendapatkan
masukan atau input serta mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
10) Memasarkan barang dan jasa tersebut
untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan
keuntungan maksimal.
b. Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:
1) Mengenali lingkungan perusahaan
dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha.
2) Mengendalikan lingkungan ke arah
yang menguntungkan bagi perusahaan.
3) Menjaga lingkingan usaha agar tidak
merugiakan masyarakat mauoun merusak lingkungan akibat dari limbah usaha yang
mungkin dihasilkannya. d. Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha
harus peduli dan turut serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
B.
Fungsi
Makro dan Mikro Usaha
Wirausaha berperan sebagai penggerak,
pengendali, dan pemacu perekonomiansuatu bangsa. Hasil-hasil dari penemuan
ilmiah, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan kreasi-kreasi baru dalam
produk barang dan jasa-jasa yang berskala global, hal ini merupakan proses
dinamis wirausaha yang kreatif. Bahkan wirausahalah yang berhasil menciptakan
lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
J.B Say berpendapat bahwa wirausahawan adalah orang
yang menggeser sumber-sumber ekonomi dari produktivitas terendah menjadi
produktivitas tertinggi, menurutnya wirausahawanlah yang menghasilkan
perubahan. Perubahan itu tidak dilakukan dengan mengerjakan sesuatu yang lebih
baik tetapi dengan melakukan sesuatu yang berbeda
Secara kualitatif fungsi makro ini diperankan oleh
usaha kecil. Berikut adalah peranannya dalam perekonomian nasional:
a.
Usaha
kecil memperkokoh perekonomian nasional yang berperan sebagai fungsi pemasok,
fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri
besar
b. Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi
ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada
c. Usaha kecil yang dipandang sebagai sarana
pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan dalam berusaha dan
pemerataan dalam pendapatan
2.
Fungsi
Mikro
Peran wirausaha adalah penanggung resiko dan
ketidakpastian, mengkombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan
berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Menurut Marzuki Usman (1997),
secara umum wirausaha adalah menciptakan nilai barang dan jasa dipasar melalui
proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru yang berbeda untuk
dapat bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui:
a. Pengembangan teknologi baru
b. Penemuan pengetahuan baru
c. Perbaikan produk dan jasa
yang ada
d. Penemuan cara-cara yang
berbeda untuk menyediakan barang dan jasa dengan jumlahyang lebih banyak dengan
menggunakan sumber daya yang lebih sedikit
Selain entreprenuer, istilah
lain yang juga dikenal adalah konsep intraprenuer dan benchmarking:
Intraprenuer, ialah wirausaha yang menggunakan temuan orang lain pada
unit usahanya. Fungsinya adalah imitating technology dan duplicating
product. Benchmarking
adalah
meniru dan mengembangkan produk baru melalui perkembangan teknologi
Selama ini orang lebih sering
membicarakan dan mengadakan pelatihan seputar Entrepreneur. Pelatihan
entrepreneur juga lebih berorientasi personal, mendorong seseorang untuk mulai
berani mengambil resiko usaha mandiri, karena memang secara terminologi entrepreneur
bermakna demikian “a person who sets up a business or businesses, taking on
greater than normal financial risks in order to do so”. Ada satu hal yang sebenarnya jauh
lebih kuat dan efektif jika dipupuk terus-menerus dalam sebuah organisasi,
entah itu organisasi laba maupun nirlaba, yakni Budaya Intrapreneurial.
Hermawan Kartajaya
menjelaskan tentang Intrapreneurial Culture ini sebagai berikut : Organisasi
yang dibangun harus bisa menciptakan iklim yang memungkinkan tumbuh suburnya
internal entrepreneur (intrapreneur). Di dalam organisasi semacam ini,
manajemen harus mendorong dan mengembangkan inisiatif individu, intuitive
thinking, take risk mentality, dan ide-ide orisinil yang kontroversial.
Orang-orang di dalam organisasi harus juga selalu berpikir untuk merealisasikan
setiap ide yang muncul mencapai tahap komersialisasi. Jadi perbedaan mendasar
Entrepreneur dan Intrapreneur adalah dari sisi “kelompok” (team).
Karena pengertian organisasi
sangatlah luas, maka intrapreneur sesungguhnya bisa dikembangkan secara
fleksibel di berbagai tingkatan, mulai dari keluarga, RT, hingga perusahaan
besar. Walaupun dilakukan ”berkelompok”, bukan berarti intrapreneur lebih mudah
daripada ”wirausaha mandiri”. Perpaduan antara kepemimpinan (leadership) dan
manajemen akan menentukan keberhasilan organisasi dalam mewujudkan hal ini.
Untuk menuju sebuah organisasi
intrapreneur yang mapan, harus ada pula budaya pembelajaran di organisasi yang
dikembangkan bersama-sama pemimpin dan pasukannya. Sehingga langkah pertama
membangun sebuah organisasi intrapreneur dapat disimpulkan kemudian adalah
membentuk terlebih dahulu sebuah “learning organization”.Dalam sebuah learning
organization, amanah terbesar di setiap personalnya adalah mengembangkan
kemampuan masing-masing di bidang yang telah diberikan dalam bentuk job
description di struktur organisasi. Pemilihan orang yang tepat di posisi yang
tepat pada saat awal pembentukan organisasi juga diperlukan, tidak asal
menempatkan orang sesukanya di posisi-posisi strategis. Tidak hanya orang yang
tepat, tapi juga orang yang memiliki semangat pengembangan diri (self
development). Jika alur ini dari awal diperhatikan dengan baik, maka budaya
intrapreneur akan terbentuk dengan sendirinya di organisasi tersebut.
Wirausaha adalah perintis dan
pengembang perusahaan yang berani mengambil resiko dalam menghadapi
ketidakpastian dengan cara mengelola sumber daya manusia, material, dan
keuangan untuk mencapai tingkat keberhasilan tertentu yang diinginkan. Salah
satu kunci keberhasilan adalah memiliki tujuan dan visi untuk mencapainya
(Steinhoff dan Burges, 1993).
C.
E-Commerce
Perdagangan
elektronik atau e-commerce merupakan perdagangan yag dilakukan secara
elektronik. E-commerce juga mencangkup seluruh transaksi bisnis secara
elektronik oleh pihak-pihak yang terlibat tidak hanya pertukaran bisnis secara
fisik.
E-commerce
biasanya dihubungkan dengan proses pembelian dan penjualan melalui internet
atau setiap transaksi bisnis yang melibatkan perpindahan kepemilikan atas
barang atau jasa melalui jaringan computer. Meskipun populer, definisi tersebut
tidak cukup komperhensif untuk dapat mendeskripsikan perkembangan dalam
fenomena bisnis tersebut. Definisi yang lebih lengkap : e-Commerce merupakan
penggunaan komunikasi elektronik dan teknologi pengolahan informasi digital
dalam transaksi bisnis untuk menciptakan, mengubah dan mendefinisikan kembali
hubungan baru diantara organisasi dan/atau antara organisasi dengan individu.
Menurut
David Baum, pengertian e-commerce adalah: “E-Commerce is a dynamic set of
technologies, applications, and business process that link enterprise,
consumers, and communities through electronic transactions and the electronic
exchange of goods, services, and information”. E-Commerce merupakan satu
set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan
perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan
perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik
(David Baum dalam Onno W. Purbo, 2000 : 2).
E-commerce juga dapat
diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik
yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk
transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi
secara elektronik (Munir Fuady, 2005 : 407).
1.
Model E-Commerce
Kegiatan bisnis
e-commerce mencangkup banyak hal, untuk membedakannya e-commerce dibagi menjadi
beberapa tipe, diantaranya: business-to-business (B2B); business-to-consumer
(B2C); business-to-government (B2G); consumer-to-consumer (C2C); and mobile
commerce (m-commerce).
a.
B2B e-commerce
B2B e-commerce secara sederhana didefinisikan
sebagai perdagangan elektronik antar perusahaan. Sekitar 80% dari e-commerce
merupakan B2B. Sebagian ahli memperkirakan bahwa B2B e-commerce akan terus
berkembang dengan cepat jika dibandingkan dengan tipe B2C.
Pasar B2B memiliki dua komponen utama:
e-frastructure dan e-market. E-frastructure dalam arsitektur B2B terdiri dari:
1)
Logistik - transportasi, pergudangan dan
distribusi. Misalnya Procter and Gamble yang merupakan perusahaan internasional
yang memproduksi barang konsumen yang bermarkas di Cincinnati, Ohio, Amerika
Serikat. Cek websitenya di http://www.pg.com
2)
Application services provider - penyebaran, hosting dan
manajemen paket perangkat lunak dari sebuah fasilitas pusat. Misalnya Oracle (http://www.oracle.com) yang merupakan salah satu
perusahaan utama pengembang sistem manajemen basis data (database management
system), perangkat lunak untuk mengembangkan basis data, perangkat lunak
manajemen hubungan pelanggan, enterprise resource planning dan perangkat lunak
manajemen rantai pasok.
Contoh
lain dari perusahaan yang bergerak di bidang application services provider
adalah LinkShare (http://www.linkshare.com). LinkShare merupakan sebuah
perusahaan yang menyediakan bisnis e-commerce dengan berbagai layanan pemasaran
online seperti Search Marketing, Affiliasi Marketing dan Lead Generation
3)
Outsourcing dari fungsi dalam proses e-commerce, seperti
Web-hosting, keamanan dan customer care solution. Salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang tersebut adalah eShare (http://www.eshareuk.com/)
Contoh
lainnya misalnya NetSales, iXL Enterprises dan Universal Access
4)
lelang solusi perangkat lunak untuk operasi dan pemeliharaan
lelang real-time di Internet. Misalnya Moai Technologies (http://www.moai.com/) dan OpenSite Technologies (http://www.opensite.com).
5)
konten manajemen perangkat lunak untuk fasilitasi manajemen
konten situs Web dan pengiriman, misalnya, Jalinan dan ProcureNet (http://www.procurenet.com.au/).
6)
Web-based commerce enablers, misalnya Commerce One (http://www.commerceone.com/), basis browser, XMLenabled
purchasing automation software.
7)
Web-based commerce enablers, misalnya Commerce One
(http://www.commerceone.com/), basis browser, XMLenabled purchasing automation
software.
E-market secara sederhana
didefinisikan sebagai situs web dimana pembeli dan penjual berinteraksi satu
sama lain dan melakukan transaksi.
Contoh B2B yang lebih umum dan
merupakan salah satu best practice models adalah IBM (http://www.ibm.com/), Hewlett Packard/HP (http://welcome.hp.com/), Cisco (http://www.cisco.com/) dan Dell (http://www.dell.com/). Cisco misalnya, menerima
pesanan lebih dari 90% produknya melalui internet.
Kebanyakan aplikasi B2B
merupakan bisnis yang bergerak di bidang supplier management (khususnya
pemesanan pembelian barang), inventory management (mengelola proses pemesanan –
pengiriman – pembayaran), distribution management (khususnya dalam pegiriman
dokumen), channel management (penyebaran informasi tentang perubahan kondisi
operasional), dan payment management (misalnya, sistem pembayaran elektronik
atau EPS).
2. B2C
e-commerce
Business-to-consumer
e-commerce atau perdagangan antara perusahaan dan konsumen, melibatkan konsumen
dalam pengumpulan informasi; pembelian barang fisik (seperti buku atau produk
konsumen) atau barang informasi (atau barang dari bahan elektronik atau konten
digital, seperti perangkat lunak, atau e-book); dan untuk barang informasi,
menerima produk-produknya melalui jaringan elektronik.
B2C
merupakan bentuk kedua terbesar dari e-commerce. Penjualan dilakukan secara
eceran dari perusahaan langsung ke konsumen akhir. Contoh perusahaan semacam
ini antara lain:
Contoh lain B2C yang melibatkan
barang informasi antara lain:
Dalam e-commerce tipe B2C,
biasanya produk yang dijual sangat beraneka ragam. Pembayaran dilakukan secara
online menggunakan kartu kredit. Perusahaan melakukan promosi dengan
menggunakan penjualan silang antara produsen dengan konsumen. Proses belanja diatur
agar memberikan kemudahan kepada konsumen.
B2C e-commerce mengurangi biaya
transaksi (terutama biaya pencarian) dengan meningkatkan peran konsumen untuk
dapat mengakses informasi dan menemukan harga yang paling kompetitif untuk
suatu produk atau jasa. B2C e-commerce juga mengurangi hambatan masuk pasar
karena hanya membutuhkan biaya untuk membuat dan memelihara situs web yang jauh
lebih murah dibanding dengan memasang plang perusahaan.
3.
B2G e-commerce
Business-to-government
e-commerce atau B2G didefinisikan sebagai perdagangan antara perusahaan dan
sektor publik atau pemerintahan. Seperti penggunaan internet dalam pengadaan,
prosedur perijinan dan kegiatan lain yang melibatkan pemerintah.
B2G e-commerce memiliki dua
syarat: pertama, sektor publik diasumsikan sebagai pemegang kendali utama dalam
menjalankan e-commerce; kedua, diasumsikan bahwa sektor publik sangat
membutuhkan sistem pengadaan yang lebih ekeftif.
Kebijakan
pembelian berbasis web meningkatkan transparansi proses pengadaan (dan mengurangi
risiko penyimpangan). Untuk saat ini, ukuran pasar e-commerce B2G sebagai
komponen dari total e-commerce masih belum signifikan, karena sistem e-commerce
pemerintah masih dalam proses perkembangan.
Berikut ini beberapa contoh
B2G, antara lain:
4.
C2C e-commerce
Consumer-to-consumer
e-commerce atau C2C didefinisikan sebagai perdagangan antara individu (sektor
swasta) dengan konsumen. Consumer to Consumer (C2C) merupakan transaksi dimana
konsumen menjual produk secara langsung kepada konsumen lainnya.
C2C
ditandai dengan peningkatan pasar elektronik dan lelang online, khususnya di
industri di mana suatu perusahaan/bisnis menawarkan apa yang mereka inginkan
dari beberapa suplier. Hal tersebut dapat menciptakan potensi besar untuk
membangun pasar baru.
Terdapat tiga jenis C2C, antara lain:
a. Lelang difasilitasi di portal tertentu,
seperti eBay, yang memungkinkan penawaran secara real-time pada produk/jasa
yang dijual di situs web.
b. Peer-to-peer sistem, seperti model
Napster (sebuah protokol untuk dapat membagi file antara pengguna dengan
menggunakan forum chat seperti IRC), pertukaran fie dan pertukaran mata uang
asing.
c. Mengklasifikasikan iklan pada situs
portal seperti Excite Classifieds dan eWanted (sebuah tempat jual beli online
yang interaktif di mana pembeli dan penjual dapat melakukan negosiasi melalui
fiture “Buyer Leads & Want Ads”.
Transaksi C2C melibatkan lelang terbalik, di mana
konsumen merupakan kekuatan yang dapat menjalankan proses transaksi.
Situs web C2C seperti eBay dan Napster
mengindikasikan bahwa pangsa pasar C2C cukup besar. Hal tersebut terlihat dari
pendapat situs tersebut yang mencapai puluhan juta dalam penjualannya per hari.
Contoh situs C2C:
5. M-commerce
M-commerce (mobile commerce) merupakan pembelian dan
penjualan barang dan jasa melalui teknologi nirkabel yaitu, perangkat genggam
seperti PDA. Jepang merupakan salah satu pemimpin global dalam m-commerce ini.
Seiring dengan pengiriman konten melalui perangkat
nirkabel menjadi semakin cepat, aman dan terukur, sebagian orang mulai percaya
m-commerece merupakan motode pilihan transaksi perdagangan digital yang cukup
diperhitungkan.
Industri yang dapat dipengaruhi
oleh m-commerce meliputi :
a.
Financial Services,
termasuk mobile banking (ketika konsumen menggunakan mobile phone untuk
mengakses akunnya dan membayar tagihan), serta layanan broker.
b.
Telekomunikasi, di mana perubahan jasa, pembayaran tagihan
dan akun riview dapat dilakukan dalam satu alat yang sama, mobile phone
c.
Layanan/ritel, konsumen diberikan kemampuan untuk
menempatkan dan membayar pesanan on-the-fly
d.
Layanan Informasi, termasuk entertainment, berita finansial,
olahraga dan update traffic yang dikirimkan ke mobile phone
Komentar
Posting Komentar