Proposal Instalasi Listrik



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal tepat pada waktunya. Proposal yang kami susun berjudul “Instalasi Rumah Sederhana Bertingkat”.
             Proposal ini kami susun sebagai bahan pratikum dari matakuliah Instalasi Listik Domestik. Selain itu kami juga mengharapkan agar proposal ini dapat menjadi acuan untuk melakukan instalasi perumahan sederhana.
            Penyelesaian proposal ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak  Drs.Hendri MT.P.hD yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan proposal instalasi perumahan ini.
            Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu semua kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan, agar dalam penyusunan karya tulis berikutnya dapat lebih baik. Akhir kata semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman.Amin.






Padang, 19 September 2017



Kelompok 2




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                                         1
DAFTAR ISI                                                                                                                         2
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang                                                                                                  3         
1.2  Rumusan Masalah                                                                                             3
1.3  Batasan Masalah                                                                                                3
1.4  Tujuan                                                                                                                3
1.5   RuangLingkup                                                                                                   4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Instalasi Listrik Untuk Rumah                                                                          5
2.2 Syarat-Syarat  Pemasangan Instalasi Rumah                                                  5
2.3 Indentifikasi Hantaran denganWarna                                                              6
2.4 PembagianBeban                                                                                                7
2.5 Komponen – komponen Instalasi Listrik                                                          7
2.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja                                                                   8
BAB III LANGKAH KERJA
3.1Langkah Kerja Pemasangan                                                                              9
3.2Alat dan Bahan yang Digunakan                                                                       9
3.3  Anggaran Biaya                                                                                                 10
3.4  Rekapitulasi Daya                                                                                              11
BAB IV PENUTUP
4.1  Kesimpulan                                                                                                         13
4.2  Saran                                                                                                                   13

DAFTAR PUSTAKA                                                                                                          14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Listrik merupakan energi yang bersih, mudah dibangkitkan, disalurkan, dikendalikan dan diubah dalam berbagai bentuk energi lain seperti cahaya, gerak, panas dan sebagainya. Oleh karena itu listrik banyak dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan, baik dalam rumah tangga, industri, komersial, maupun pelayanan umum.
Pada saat sekarang ini listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa energi tersebut maka secara otomatis keberadaan peralatan yang menggunakan sumber listrik akan sulit untuk berfungsi. Listrik sebagai penerangan saat ini sangat di butuhkan baik itu di kota-kota besar maupun pedesaan yang sampai pada saat ini masih minim mendapatkan supply energi listrik
Pada lokasi pedesaan sangat dibutuhkan energi listrik sebagai penerangan dan tunjangan hidup mereka.  Pada  umumnya intalasi penerangan di pedesaan tersebut hanya menggunakan instalasi penerangan rumah tangga yang sederhana. Yaitu instalasi rumah sederhana yang tidak bertingkat, hal ini disebabkan karena lokasi pemukiman yang masih mungkin untuk di kembangkan kesamping. Pada instalasi seperti ini menggunakan sekring 1 fasa  dengan 2 group.
Apabila instalasi tersebut diperhatikan dengan sangat mendetail maka akan memperkecil kemungkinan akan terjadinya konsleting. Dengan banyaknya perusahaan instalasi yang menawarkan jasa instalasi yang berbeda namun harus tetap memperhatikan  peraturan-peraturan yang sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
Kami  mahasiswa dari jurusan teknik elektro(teknik elektro industri), dengan bekal yang kami miliki selama belajar di Universitas Negeri Padang kami ingin melakukaan proyek instalasi penerangan rumah sedarhana dengan berdasarkan pada PUIL 2000 sebagai acuan dalam pelaksanaan praktek penerangan rumah sederhana.

1.2Rumusan Masalah
a.       Bagaimana cara instalasi rumah sederhana yang sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000) ?
b.      Bagaimana cara instalasi rumah sederhana tersebut?

1.3   Batasan Masalah
Peraturan instalasi rumah sederhana  terdapat dalam PUIL 2000. Pada kegiatan kali ini hanya terbatas pada perancangan instalasi rumah sederhana. Yaitu rumah sederhana yang tidak bertingkat.

1.4   Tujuan
Dengan di ajukannya proposal praktek ini diharapkan agar  mahasiswa dapat melakukan praktek instalasi perumahan (rumah tidak bertingkat, 1 fasa 2 group) sesuai dengan rancangan gambar instalasi yang telah di buat agar lebih memahami dan terampil dalam pemasangan instalasi listrik.
a.       Tujuan internal
Ø  Sebagai tugas akhir pada mata kuliah praktikum instalasi listrikdasar.
Ø  Sebagai praktek terakhir praktikum instalasi listrikdasar yaitu rumah sederhana yang bertingkat.
b.      Tujuan eksternal
Ø  Sebagai acuan pemasangan instalasi rumah sederhana di lingkunganmasyarakat.

1.5   Ruang lingkup kegiatan
a.       Judul kegiatan
“ Praktek Instalasi Listrikdasar ( Instalasi Perumahan Bertingkat, 1 fasa 2 group).
b.      Bentuk kegiatan
Bentuk kegiatan yang akan dilakukan adalah :
1.      Observasi, yaitu merencanakan semua penempatan  komponen-komponen listrik yang akan dipasang.
2.      Drawing, yaitu menggambarkan single line diagram  wearing diagram, dan pemasan pemipaan.
3.      Rekapitulasi, membuat data teknis dari komponen-komponen yang akan di gunakan, contohnya rekapitulasi daya
4.      Pemasangan instalasi, di mulai dari pemipaan, pengkabelan dan pemasangan komponen-komponen lainnya
c.       Waktu dan tempat kegiatan
Tanggal : 29 September 2017 s/d 30 September 2017
Tempat : Workshop EB5 Jurusan Teknik Elektro









BAB II
LANDASAN TEORI

11.1InstalasiListrikUntukRumah
MenurutperaturanMenteriPekerjaUmumdanTenagaListriknomor 023/PRT/1978, pasal 1 butir 5 tentangInstalsiListrik, menyatakanbahwainstalasilistrikadalahsaluranlistriktermasukalat-alatnya yangterpasangdidalamdanataudiluarbangunanuntukmenyalurkanaruslistriksetelahataudibelakangpesawatpembatas/meter milikperusahaan.
Sistempenyalurandancarapemasanganinstalasilistrik di Indonesia pun harusmengikutiaturan yang ditetapkanoleh PUIL (PeraturanUmumInstalasiListrik) yang diterbitkanpadatahun 1977, kemudiandirevisipada tahun1987 danakhirnyapadatahun 2000. TujuandariPeraturanUmumInstalasiListrik di Indonesia adalah:
Ø  Melindungimanusiaterhadapbahayasentuhandankejutanaruslistrik.
Ø  Keamananinstalasidanpealatanlistrik.
Ø  Menjagagedungsertaisinyadaribahayakebakaranakibatgangguanlistrik.
Ø  Menjagaketenanganlistrikdanamansertaefisien.
Agar energy listrikdapatdimanfaatkansecaraamandanefisien, makaadasyarat-syarat yang harusdipatuhiolehpngguna energy listrik.PeraturaninstalsilistrikterdapatdalambukuperaturanUmumInstalasiListrikatau yang seringdisingkatdengan PUIL.Dimulaidaritahun 2000, kemudiandirevisitahun 1987, danterakhirtahun 2000. System instalsilistrik yang dimulaidarisumberlistrik( tegangan, frekuensi), peralatanlistrik. Cara pemasangan, pemerliharaandankeamanan, sudahdiatur di dalam PUIL.Jadisetiap perencanaan instalasilistrik, instalatur( pelaksana), operator, pemeriksadanpemakaijasalistrikwajibmengetahuidanmemahamiPeraturanUmumInstalsiListrik (PUIL). PUIL tidakberlakubagibeberapa system instalasilistriktertentuseperti :
Ø  Bagianinstalasiteganganrendahuntukmenyalurkanberitaatauisyarat,
Ø  Instalasiuntukkeperluantelekomunikasidaninstalasikeretarellistrik.
Ø  Instalasidalamkapallaut, kapalterbang, keretarellistrik, dankendaraan yang digerakkansecaramekanis.
Ø  Instalasilistrikpertambangan di bawahtanah.
Ø  Instalasiteganganrendahtidakmelebihi 25 v dandayakurangdari 100 Watt.
Ø  Instalasikhusus yang di awasiolehinstalasi yang berwenang (misalnya : instalasiuntuktelekomunikasi, pengawasan, pembangkitan, transmisi, distribusitenagalistrikuntukdaerahwewenanginstansikelistrikantersebut).

11.2Syarat-syarat  Pemasangan  Instalasi Rumah
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah di buat oleh perencana berdasarkan denah rumah atau bangunan dimana instalasinya akan di pasang.Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang di terima dari pemilik bangunan atau rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus di penuhi dari yang berwajib yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat.
Syarat-syarat pekerjaan instalasi rumah :
a.       Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan di pasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.
Gambar instalasi, yaitu rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan di pasang dan sarana pelayanannya, misalnya : titil lampu, saklar, dan kotak kontak, Panel Hubung Bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang akan di pasang
b.      Rekapitulasi, rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang akan di perlukan antara lain :
·         Rekapitulasi material
·         Rekapitulasi daya
·         Oleh karena itu dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan diatas semuan pekerjaan listrik termasuk pemasangan instalasi penerangan dan instalasi tenaga pada suatu bangunan atau rumah akan bekerja dengan baik. Hal ini juga sangat berguna bagi kami sebagai mahasiswa tentunya agar nantinya bisa menjadi seorang perencana yang terampil.
11.3Identifikasi hantaran dengan warna
Menurut Ir.E.Setiawan dalam bukunya yang berjudul “Instalasi Listrik Arus Kuat” (1981:72) mengenai penggunaan warna untuk identifikasi hantaran berlaku ketentuan-ketentuan dibawah ini(pasal 720).
·         Untuk hantaran pentanahan hanya boleh digunakan warna majemuk hijau-kuning. Wrana ini tidak boleh digunakan untuk tujujan lain.
·         Pada instalasi dengan hantaran netral atau kawat tengah,harus digunakan  warna biru .hanya pada instslasi hantaran netral atau kawat tengah, warna biru boleh digunakan untuk maksud lain, kecuali untuk  menandai hantaran pentanahan.
·         Pada instalasi fasa-tiga warna-warna yang harus digunakan untuk fasa-fasa nya ialah:
-          Fasa 1(fasa R) : merah
-          Fasa 2(fasa S) : kuning
-          Fasa 3(fasa T) :hitam
·         Ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk semua instalasi pasangan tetap maupun sementara, termasuk dalam perlengkapan hubung bagi.
Untuk pengawatan didalam peralatan listrik dianjurkan hanya diigunakan satu warna khususnya hitam, kecuali untuk hantaran pentanahan dan netral. Bila dipandang  perlu, penggunaan warna dan warna majemuk lain didalam peralatan llistrik tiidak dilarang.
·         Kabel berselubung berurat tunggal boleh digunakan untuk hantaran fasa, netral maupun pentanahan, asalkan isolasi yang telihat diujung kabel dibalut dengan pita berwarna yang sesuai dengan warna-warna tersebut diatas (ayat 720 f1).
·         Untuk   instalasi rumah  tidak bertingkat kami menggunakan kabel penghantar phasa warna (merah), netral (biru), grouding (hijaukuning).
11.4Pembagian Beban
Menurut Ir..E.Setiawan : Untuk installasi yang dihubungkan dengan tiga fasa, bebannya harusdibagi serata mungkin atas masing-masing fasa.
Instalasi diruanagan yang memerlukan aliran listrik dengan gangguan sekecil mungkin harus dihubungkan denan lebih dari satu ranngkaian akhir dan sedapat mungkin dedngan fasa yang berbeda. Ini terutama penting untuk gedung-gedung, dimana padamnya penerangan secara tiba-tiba dapat menimbulkan panik, misalnya di gedung-gedung pertunjukian, toko-toko pasar dan sebagainya. Di  gedung-gedung demikian, penerangan ruangan dengan lebih dari enam titik lampu, penerangan di gang, tangga dan tempat  keluar, harus dibagi atas sekurang-kurangnya dua rangkaian dan sedapat mungkin dibagi atas beberapa fasa. (ayat 84.1 A5).
11.5Komponen – komponenInstalasiListrik
a.       BahanPenghantarListrik
Beberapapengertianhuruf yang digunakanpadakodekabeladalah :
N      : Kabelstandartberpenghantartembaga.
NA   : Kabelstandartberpenghantaraluminium
Y      : Isolasiatauselubung PVC
F       : Perisaikawatbajapipih
R      : Perisaikawatbajabulat
Gb    : Spiral pita baja
Re     : Penghantarpadatbulat( tunggal )
Rm   : penghantarbulatberkawatbanyak (serabut )
Se     : Penghantarpadatbentuk sector.
Sm    : Penghantarkawatbanyakbentuk sector.

Biasanyadalaminstalasidigunakankawat NYA dan NGA, syarat – syaratpenggunaannya :
·         Harusdimasukkandalampipainstalasi (agar jauhdarijangkauantangan )
·         Padaruanglembabdimasukkandalampipa PVC.
·         Tidakbolehlangsungmenempelpadadinding( plasteran, beton, kayu).
·         Pemasangandiluarjangkauantanganbolehdipasangsecaraterbukadenganmenggunakan isolator jepit / rol isolator.
·         Tidakbolehdigunakandalamruangbasahdanterbukasertagudang yang mudahterbakar.

Syarat –syaratpenggunaanNYA :
·         Bolehdipasanglangsungmenempelpadadindingbeton, dindingkayu, ruanglembab/ basah.
·         Tidakbolehdipasang di dalamtanah.
·         Untukpemasangandiruanglembab, kotaksambungharuskedap air/tidaklembab.


b.      KotakListrik ( Stop Kontak )
Fungsi :untukmendapatkansumbertegangan, tegangan yang diperolehdarihantaranfasadannetral. Syaratpemasangan stop kontakini minimal 1,25m darilantai, supayaterhindardarijangkauananak – anak.
Pemasangankotakkontakapailapadaposisi Horizontal letakfasasebelahkiridanapabilapadaposisiVertikalletakfasasebalahatas.
c.       Fitting
d.      Sakelar
Sakelaradalahkomponen yang digunakanuntukmemutuskandanmenghubungkanrangkaianlistrik.
Jenis-jenissakelar:
Ø  Sakelartunggal
Sakelartunggaladalahsakelar yang berfungsitunggal yang hanyadapatmenyalakandanmemadamkansebuahlampu.
Ø  Sakelarseri
Sakelarseriadalahsakelar yang digunakanuntukmenghidupkandanmemadamkanlampu yang berlainantempat.
Ø  Sakelartukar
Sakelartukarjugadisebutsakelar hotel, sakelarinibiasanyadigunakanpadainstalasirumahbertingkatdan hotel.Padaumumnyasakelartukarditempatkan di tangga, lorong-lorongkamar hotel, untukmenghidupkanlampudarisuatu tempat.
e.      Sengkang (klem)
Sengkangatauklemadalahsuatubahan yang dipakaiuntukmenahanpipa agar dapatdipasangpadadindingataulangit-langit.Sengkangdibuatdari plat besi, serupadenganbahanpipa.
f.       Kotaksambung
Penyambungankabelataukawatdalaminstalasilistrikharusdilakukandalamkotaksambungdantidakbolehdilakukandalampipa, sebabdikhawatirkanakanmengalamiputusakibatpenarikan, selainitusambunganlistrikdalampipapelatakanmemudahkanterjadikontaklistrikdenganpipasehinggaberbahaya bagi manusia.

11.6KeselamatandanKesehatanKerja
Padasetiapkegiatanpraktikumlistriktentusajamempunyaikeselamatandankesehatankerjanya.Hal inisangatdibutuhkan agar tidakterjadisesuatu yang tidakdiinginkan.Adapunkeselamatandankesehatankerjatersebutadalah:
ü  Gunakanlahpakainpratikum 
ü  Bacalahpetunjukpraktikumpadasetiaplembarkegiatanbelajar.
ü  Janganlahmemberikanteganganpadarangkaian yang melebihibatas yang ditentukan.
ü  Hati-hatidalammelakukanpraktikumgunakanlahalatsesuaidenganfungsinya.


BAB III
LANGKAH KERJA

111.1Langkah Kerja Pemasangan
Adapun cara ataupun langkah kerja yang biasanya di lakukan dalam penginstalasian rumah sederhana yaitu :
a.       Melakukan survei ketempat pemasangan instalasi rumah
b.      Melakukan inventarisasi
c.       Buat gambar single line, wearing diagramdanpemipaan agar lebih mudah pada perhitungan kabel dan bahan yang digunakan
d.      Buat diagram pemipaan  untuk membantu menghitung penggunaan pipa, elbow, T-DOS,DLL
e.       Lakukan pemasangan alat dan bahan sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik 2000
f.       Lakukan pemasangan kabel sesuai dengan pipa yang telah terlebih dahulu di pasang
g.      Berilah label-label pada kabel tersebut, yang mana kabel phasa masuk, phasa keluar, phasa ke lampu 1, dan phasa ke lampu 2. Agar pada saat pemuntiran tidak terjadi kesalahan
h.      Uji instalasi (kabel) yang di gunakan dengan menggunakan alat ukur multimeter atau dengan alat ukur Meiger (alat pengukur tahanan dengan satuan mega)
i.        Lakukan pemasangan bahan pada titik-titik yang sudah di tentukan (fitting, saklar tunggal, saklar seri, dan stop kontak
j.        Periksa pada setiap stop kontak apakah arus listrik sudah mengalir dengan testpen, jika ada stop kontak yang tidak hidup periksa sambungan pada kotak kontak serta dalam kotak sambung
k.      Periksalah pemberian group apakah sudah sesuai dengan gambar perencanaan instalasi.
l.        Menunggu antrian dari PLN untuk di uji dan memasukkan sumber arus keproyek rumah itu.
m.    Serahkan proyek tersebut ke sipemilik  proyek

111.2Alat dan Bahan
a.      BAHAN                                                       
·         Saklar tunggal
·         Saklar seri
·         Saklar tukar
·         KWH meter
·         MCB
·         Tdos
·         Pipa elbow
·         Klem pipa
·         Sekrup
·         Fitting
·         Lampu pijar
·         Lampu TL

b.      ALAT
-          Obeng minus (-)
-          Obeng plus (+)
-          Tang potong
-          Tang kombinasi
-          Tang pembulat
-          Tang pengupas
-          Gergaji besi
-          Bor
-          Tespen
-          Multimeter


111.3AnggaranBiaya

·         Biaya Bahan
NO
NAMA BARANG
HARGA
( satuan )
BANYAK
SPESIFIKASI BAHAN
JUMLAH
1
Saklar tunggal
10000
2 buah
VYBA
20.000
2
Saklar seri
10000
2 buah
VYBA
20.000
3
Saklar tukar
10000
2 buah
VYBA
20.000
4
Kotak kontak
12000
6buah
VYBA
72.000
5
Bola lampu pijar 15 watt
10000
7 buah
PHILIPS
70.000
6
Fitting
6000
7 buah
MITSUI
42.000
7
Lampu TL 20 watt
17500
1 buah
PHILIPS
17.500
8
MCB
50000
1
SCHNEIDER
50.000
9
Pipa
7500
16 m

120.000
10
Sekrup
4000
2 kotak

8.000
11
Klem pipa
7000
1 kotak

7.000
12
Kabel NYA fasa
2500
30 m
EXTRANA 2,5 mm
75.000
13
Kabel NYA netral
2500
20 m
EXTRANA 2,5 mm
75.000
14
Kabel NYA grounding
2500
13 m
EXTRANA 2,5 mm
75.000
15
Kap TL
28000
1 buah

28.000
16
T-DOS
3000
8 buah

24.000
17
ELBOW
3000
10 buah

30.000






JUMLAH



753.500
( Survei di Family Listrik di Jln. Cendrawasih )
·         Total Biaya
Nama Biaya
Jumlah
Biaya bahan
753.500
Upah pekerja
  - Pemasangan Instalasi Dalam Rumah
  - Pemasangan KWH dari PLN

75.000 x 16 ( titik )       = 1.200.000
1.350.000
TOTAL
3.145.500

·         Asuransi( standar PLN )
-          Luka Ringan                                              15.000.000
-          Cacat Selamanya                                        25.000.000
-          Meninggal Dunia                                        50.000.000

11.4Rekapitulasi Daya


Panel ( PHB )
 
Ke Lantai 2NYA 3 X 4 mm6 ANYA 3 X 2.5 mm4 A                                                                                                            







4 A,NYA 3 X 2.5 mm,APP






 





GROUP
Lampu
Pijar 15
Watt
Lampu
TL 21
watt
Kotak
Kontak
200W/220V
TOTAL
1
3
1
3
666 W
45
21
600
2
4

4
860 W
60

800
JUMLAH
1526 W

Bila faktor kerja keseluruhan ialah 0,8 daya semu 1526/0,8 = 1907,5
Jika factor kebersamaan adalah 0,6 VA  yang diajukan untuk penyambungan maka :
0,6 x 1907,5VA = 1144,5 watt
Dengan ini maka konsumen dapat mengajukan permintaan daya  ke PT PLN  dengan daya 1300 VA atau 6

BAB IV
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Demikian proposal ini kami sampaikan, dengan kesadaran akan moral dan tanggung jawab intelektualitas, makadariitu kami dapat menarik kesimpulan bahwa :
1.      Untuk dapat melakukan instalasi dengan baik dan benar serta memenuhi syarat perinstalasian yang ada di Indonesia maka haruslah mengikuti petunjuk standar yang adapada PUIL 2000.
2.      Dalam melakukan proyek instalasi haruslah dilakukan perencanaan dan observasi terlebihdahulu, untuk mencegah kesalahan dan kerugian baik secara materi maupun non materi.
3.      Utamakan keselamatan dan kesehatan kerja untuk mengantisipasi kerusakan alat dan kecelakaan pada diri.

B.     SARAN
Sebaiknya setip anggota kelompok yang bekerja untuk menginstalasi rumah ini harus mengetahui bagaimana cara penyambungan di kotak sambung dan harus mengetahui kode yang di berikan pada ujung-ujung kabel, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penyambungan.
Untuk pemasangan ground atau elektroda hendaknya dipasang sesuai dengan ketentuan PUIL instalasi, yakni harus sesuai dengan elektroda apa yang di pasang untuk keadaan rumah pada tempat menginstalasi Gunakan alat yang standar untuk memperoleh hasil yang baik.










DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional, persyaratan umum instalasi listrik 2000 ( PUIL 2000 ), SNI standar  nasional Indonesia SNI 04 – 0225 – 2000.

Yayasan Usaha Tenaga Listrik, 2001. Panduan INSTALASI LISTRIK untuk RUMAH berdasarkan PUIL 2000. CV. Yansa Mitrakarsa, Jakarta.




































Lampiran

HALAMAN PENGESAHAN
PEMASANGAN INSTALASI PADA RUMAH SEDERHANA TIDAK BERTINGKAT

Diajukan untuk keperluan memenuhi praktek instalasi listrik domestik



Menyetujui,



Ketua Jurusan Teknik Elektro

Dosen pembimbing





HAMBALI. M.Kes






Drs. HENDRI . MT. P.hD








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Pengantar KWU