Proposal Instalasi Listrik
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan proposal tepat pada waktunya. Proposal yang kami susun berjudul
“Instalasi Rumah Sederhana Bertingkat”.
Proposal ini kami
susun sebagai bahan pratikum dari matakuliah Instalasi
Listik Domestik. Selain itu kami juga mengharapkan agar proposal ini dapat
menjadi acuan untuk melakukan instalasi perumahan sederhana.
Penyelesaian
proposal ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik secara moril
maupun materil. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Hendri MT.P.hD
yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan proposal instalasi perumahan
ini.
Kami menyadari
bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu semua kritik
dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan,
agar dalam penyusunan karya tulis berikutnya dapat lebih baik. Akhir kata
semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman.Amin.
Padang, 19
September 2017
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR 1
DAFTAR
ISI 2
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan 3
1.5 RuangLingkup 4
BAB
II LANDASAN TEORI
2.1 Instalasi
Listrik Untuk Rumah 5
2.2 Syarat-Syarat Pemasangan Instalasi Rumah 5
2.3 Indentifikasi Hantaran denganWarna 6
2.4 PembagianBeban 7
2.5 Komponen – komponen Instalasi Listrik 7
2.6 Keselamatan dan Kesehatan
Kerja 8
BAB
III LANGKAH KERJA
3.1Langkah Kerja Pemasangan 9
3.2Alat dan Bahan yang Digunakan 9
3.3 Anggaran
Biaya 10
3.4 Rekapitulasi
Daya 11
BAB
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 13
4.2 Saran 13
DAFTAR
PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang
Listrik merupakan energi yang bersih, mudah dibangkitkan,
disalurkan, dikendalikan dan diubah dalam berbagai bentuk energi lain seperti
cahaya, gerak, panas dan sebagainya. Oleh karena itu listrik banyak
dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan, baik dalam rumah tangga, industri,
komersial, maupun pelayanan umum.
Pada saat sekarang ini listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi
manusia. Tanpa energi tersebut maka secara otomatis keberadaan peralatan yang
menggunakan sumber listrik akan sulit untuk berfungsi. Listrik sebagai
penerangan saat ini sangat di butuhkan baik itu di kota-kota besar maupun
pedesaan yang sampai pada saat ini masih minim mendapatkan supply energi
listrik
Pada lokasi pedesaan sangat dibutuhkan energi listrik sebagai
penerangan dan tunjangan hidup mereka.
Pada umumnya intalasi penerangan
di pedesaan tersebut hanya menggunakan instalasi penerangan rumah tangga yang
sederhana. Yaitu instalasi rumah sederhana yang tidak bertingkat, hal ini
disebabkan karena lokasi pemukiman yang masih mungkin untuk di kembangkan
kesamping. Pada instalasi seperti ini menggunakan sekring 1 fasa dengan 2 group.
Apabila instalasi tersebut diperhatikan dengan sangat mendetail
maka akan memperkecil kemungkinan akan terjadinya konsleting. Dengan banyaknya
perusahaan instalasi yang menawarkan jasa instalasi yang berbeda namun harus
tetap memperhatikan peraturan-peraturan
yang sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
Kami mahasiswa dari jurusan
teknik elektro(teknik elektro industri), dengan bekal yang kami miliki selama
belajar di Universitas Negeri Padang kami ingin melakukaan proyek instalasi
penerangan rumah sedarhana dengan berdasarkan pada PUIL 2000 sebagai acuan
dalam pelaksanaan praktek penerangan rumah sederhana.
1.2Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
cara instalasi rumah sederhana yang sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi
Listrik (PUIL 2000) ?
b. Bagaimana cara instalasi rumah sederhana tersebut?
1.3 Batasan
Masalah
Peraturan instalasi rumah sederhana
terdapat dalam PUIL 2000. Pada kegiatan kali ini hanya terbatas pada
perancangan instalasi rumah sederhana. Yaitu rumah sederhana yang tidak
bertingkat.
1.4 Tujuan
Dengan di ajukannya proposal praktek ini diharapkan agar mahasiswa dapat melakukan praktek instalasi
perumahan (rumah tidak bertingkat, 1 fasa 2 group) sesuai dengan rancangan
gambar instalasi yang telah di buat agar lebih memahami dan terampil dalam pemasangan
instalasi listrik.
a.
Tujuan
internal
Ø Sebagai tugas akhir pada mata kuliah praktikum instalasi
listrikdasar.
Ø Sebagai praktek terakhir praktikum instalasi listrikdasar yaitu
rumah sederhana yang bertingkat.
b.
Tujuan
eksternal
Ø Sebagai acuan pemasangan instalasi rumah sederhana di
lingkunganmasyarakat.
1.5 Ruang
lingkup kegiatan
a.
Judul
kegiatan
“ Praktek
Instalasi Listrikdasar ( Instalasi Perumahan Bertingkat, 1 fasa 2 group).
b.
Bentuk
kegiatan
Bentuk kegiatan
yang akan dilakukan adalah :
1.
Observasi,
yaitu merencanakan semua penempatan
komponen-komponen listrik yang akan dipasang.
2.
Drawing,
yaitu menggambarkan single line diagram
wearing diagram, dan pemasan pemipaan.
3.
Rekapitulasi,
membuat data teknis dari komponen-komponen yang akan di gunakan, contohnya
rekapitulasi daya
4.
Pemasangan
instalasi, di mulai dari pemipaan, pengkabelan dan pemasangan komponen-komponen
lainnya
c.
Waktu
dan tempat kegiatan
Tanggal : 29
September 2017 s/d 30 September 2017
Tempat : Workshop
EB5 Jurusan Teknik Elektro
BAB II
LANDASAN TEORI
11.1InstalasiListrikUntukRumah
MenurutperaturanMenteriPekerjaUmumdanTenagaListriknomor 023/PRT/1978,
pasal 1 butir 5 tentangInstalsiListrik,
menyatakanbahwainstalasilistrikadalahsaluranlistriktermasukalat-alatnya
yangterpasangdidalamdanataudiluarbangunanuntukmenyalurkanaruslistriksetelahataudibelakangpesawatpembatas/meter
milikperusahaan.
Sistempenyalurandancarapemasanganinstalasilistrik
di Indonesia pun harusmengikutiaturan yang ditetapkanoleh PUIL
(PeraturanUmumInstalasiListrik) yang diterbitkanpadatahun 1977,
kemudiandirevisipada tahun1987 danakhirnyapadatahun 2000.
TujuandariPeraturanUmumInstalasiListrik di Indonesia adalah:
Ø Melindungimanusiaterhadapbahayasentuhandankejutanaruslistrik.
Ø Keamananinstalasidanpealatanlistrik.
Ø Menjagagedungsertaisinyadaribahayakebakaranakibatgangguanlistrik.
Ø Menjagaketenanganlistrikdanamansertaefisien.
Agar energy listrikdapatdimanfaatkansecaraamandanefisien,
makaadasyarat-syarat yang harusdipatuhiolehpngguna energy
listrik.PeraturaninstalsilistrikterdapatdalambukuperaturanUmumInstalasiListrikatau
yang seringdisingkatdengan PUIL.Dimulaidaritahun 2000, kemudiandirevisitahun
1987, danterakhirtahun 2000. System instalsilistrik yang
dimulaidarisumberlistrik( tegangan, frekuensi), peralatanlistrik. Cara
pemasangan, pemerliharaandankeamanan, sudahdiatur di dalam PUIL.Jadisetiap perencanaan
instalasilistrik, instalatur( pelaksana), operator,
pemeriksadanpemakaijasalistrikwajibmengetahuidanmemahamiPeraturanUmumInstalsiListrik
(PUIL). PUIL tidakberlakubagibeberapa system instalasilistriktertentuseperti :
Ø Bagianinstalasiteganganrendahuntukmenyalurkanberitaatauisyarat,
Ø Instalasiuntukkeperluantelekomunikasidaninstalasikeretarellistrik.
Ø Instalasidalamkapallaut,
kapalterbang, keretarellistrik, dankendaraan yang digerakkansecaramekanis.
Ø Instalasilistrikpertambangan
di bawahtanah.
Ø Instalasiteganganrendahtidakmelebihi
25 v dandayakurangdari 100 Watt.
Ø Instalasikhusus
yang di awasiolehinstalasi yang berwenang (misalnya :
instalasiuntuktelekomunikasi, pengawasan, pembangkitan, transmisi,
distribusitenagalistrikuntukdaerahwewenanginstansikelistrikantersebut).
11.2Syarat-syarat Pemasangan
Instalasi Rumah
Untuk
pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah terlebih dahulu
harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sudah di buat oleh perencana
berdasarkan denah rumah atau bangunan dimana instalasinya akan di pasang.Selain
itu juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang di terima dari pemilik
bangunan atau rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang
harus di penuhi dari yang berwajib yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN
setempat.
Syarat-syarat
pekerjaan instalasi rumah :
a.
Gambar
situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya akan di pasang
serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.
Gambar instalasi, yaitu rencana penempatan semua peralatan listrik
yang akan di pasang dan sarana pelayanannya, misalnya : titil lampu, saklar,
dan kotak kontak, Panel Hubung Bagi, data teknis yang penting dari setiap
peralatan listrik yang akan di pasang
b.
Rekapitulasi,
rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang akan di perlukan antara
lain :
·
Rekapitulasi
material
·
Rekapitulasi
daya
·
Oleh
karena itu dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan diatas semuan pekerjaan
listrik termasuk pemasangan instalasi penerangan dan instalasi tenaga pada
suatu bangunan atau rumah akan bekerja dengan baik. Hal ini juga sangat berguna
bagi kami sebagai mahasiswa tentunya agar nantinya bisa menjadi seorang
perencana yang terampil.
11.3Identifikasi hantaran dengan warna
Menurut
Ir.E.Setiawan dalam bukunya yang berjudul “Instalasi Listrik Arus Kuat”
(1981:72) mengenai penggunaan warna untuk identifikasi hantaran berlaku
ketentuan-ketentuan dibawah ini(pasal 720).
·
Untuk
hantaran pentanahan hanya boleh digunakan warna majemuk hijau-kuning. Wrana ini
tidak boleh digunakan untuk tujujan lain.
·
Pada
instalasi dengan hantaran netral atau kawat tengah,harus digunakan warna biru .hanya pada instslasi hantaran
netral atau kawat tengah, warna biru boleh digunakan untuk maksud lain, kecuali
untuk menandai hantaran pentanahan.
·
Pada
instalasi fasa-tiga warna-warna yang harus digunakan untuk fasa-fasa nya ialah:
-
Fasa
1(fasa R) : merah
-
Fasa
2(fasa S) : kuning
-
Fasa
3(fasa T) :hitam
·
Ketentuan-ketentuan
diatas berlaku untuk semua instalasi pasangan tetap maupun sementara, termasuk
dalam perlengkapan hubung bagi.
Untuk pengawatan didalam peralatan listrik dianjurkan hanya
diigunakan satu warna khususnya hitam, kecuali untuk hantaran pentanahan dan netral.
Bila dipandang perlu, penggunaan
warna dan warna majemuk lain didalam peralatan llistrik tiidak dilarang.
·
Kabel
berselubung berurat tunggal boleh digunakan untuk hantaran fasa, netral maupun
pentanahan, asalkan isolasi yang telihat diujung kabel dibalut dengan pita
berwarna yang sesuai dengan warna-warna tersebut diatas (ayat 720 f1).
·
Untuk instalasi rumah tidak bertingkat kami menggunakan kabel
penghantar phasa warna (merah), netral (biru), grouding (hijaukuning).
11.4Pembagian Beban
Menurut
Ir..E.Setiawan : Untuk
installasi yang dihubungkan dengan tiga fasa, bebannya harusdibagi serata
mungkin atas masing-masing fasa.
Instalasi
diruanagan yang memerlukan aliran listrik dengan gangguan sekecil mungkin harus
dihubungkan denan lebih dari satu ranngkaian akhir dan sedapat mungkin dedngan
fasa yang berbeda. Ini terutama penting untuk gedung-gedung, dimana padamnya
penerangan secara tiba-tiba dapat menimbulkan panik, misalnya di gedung-gedung
pertunjukian, toko-toko pasar dan sebagainya. Di gedung-gedung demikian, penerangan ruangan
dengan lebih dari enam titik lampu, penerangan di gang, tangga dan tempat keluar, harus dibagi atas sekurang-kurangnya
dua rangkaian dan sedapat mungkin dibagi atas beberapa fasa. (ayat 84.1 A5).
11.5Komponen – komponenInstalasiListrik
a. BahanPenghantarListrik
Beberapapengertianhuruf
yang digunakanpadakodekabeladalah :
N : Kabelstandartberpenghantartembaga.
NA : Kabelstandartberpenghantaraluminium
Y : Isolasiatauselubung PVC
F : Perisaikawatbajapipih
R : Perisaikawatbajabulat
Gb : Spiral pita baja
Re : Penghantarpadatbulat( tunggal )
Rm : penghantarbulatberkawatbanyak (serabut )
Se : Penghantarpadatbentuk sector.
Sm : Penghantarkawatbanyakbentuk sector.
Biasanyadalaminstalasidigunakankawat
NYA dan NGA, syarat – syaratpenggunaannya :
·
Harusdimasukkandalampipainstalasi
(agar jauhdarijangkauantangan )
·
Padaruanglembabdimasukkandalampipa
PVC.
·
Tidakbolehlangsungmenempelpadadinding(
plasteran, beton, kayu).
·
Pemasangandiluarjangkauantanganbolehdipasangsecaraterbukadenganmenggunakan
isolator jepit / rol isolator.
·
Tidakbolehdigunakandalamruangbasahdanterbukasertagudang
yang mudahterbakar.
Syarat
–syaratpenggunaanNYA :
·
Bolehdipasanglangsungmenempelpadadindingbeton,
dindingkayu, ruanglembab/ basah.
·
Tidakbolehdipasang di dalamtanah.
·
Untukpemasangandiruanglembab,
kotaksambungharuskedap air/tidaklembab.
b.
KotakListrik ( Stop Kontak )
Fungsi :untukmendapatkansumbertegangan, tegangan yang
diperolehdarihantaranfasadannetral. Syaratpemasangan stop kontakini minimal
1,25m darilantai, supayaterhindardarijangkauananak – anak.
Pemasangankotakkontakapailapadaposisi Horizontal letakfasasebelahkiridanapabilapadaposisiVertikalletakfasasebalahatas.
c.
Fitting
d.
Sakelar
Sakelaradalahkomponen yang
digunakanuntukmemutuskandanmenghubungkanrangkaianlistrik.
Jenis-jenissakelar:
Ø Sakelartunggal
Sakelartunggaladalahsakelar
yang berfungsitunggal yang hanyadapatmenyalakandanmemadamkansebuahlampu.
Ø Sakelarseri
Sakelarseriadalahsakelar
yang digunakanuntukmenghidupkandanmemadamkanlampu yang berlainantempat.
Ø Sakelartukar
Sakelartukarjugadisebutsakelar
hotel, sakelarinibiasanyadigunakanpadainstalasirumahbertingkatdan
hotel.Padaumumnyasakelartukarditempatkan di tangga, lorong-lorongkamar hotel,
untukmenghidupkanlampudarisuatu tempat.
e.
Sengkang (klem)
Sengkangatauklemadalahsuatubahan yang dipakaiuntukmenahanpipa agar
dapatdipasangpadadindingataulangit-langit.Sengkangdibuatdari plat besi,
serupadenganbahanpipa.
f.
Kotaksambung
Penyambungankabelataukawatdalaminstalasilistrikharusdilakukandalamkotaksambungdantidakbolehdilakukandalampipa,
sebabdikhawatirkanakanmengalamiputusakibatpenarikan, selainitusambunganlistrikdalampipapelatakanmemudahkanterjadikontaklistrikdenganpipasehinggaberbahaya
bagi manusia.
11.6KeselamatandanKesehatanKerja
Padasetiapkegiatanpraktikumlistriktentusajamempunyaikeselamatandankesehatankerjanya.Hal
inisangatdibutuhkan agar tidakterjadisesuatu yang
tidakdiinginkan.Adapunkeselamatandankesehatankerjatersebutadalah:
ü Gunakanlahpakainpratikum
ü Bacalahpetunjukpraktikumpadasetiaplembarkegiatanbelajar.
ü Janganlahmemberikanteganganpadarangkaian yang melebihibatas yang
ditentukan.
ü Hati-hatidalammelakukanpraktikumgunakanlahalatsesuaidenganfungsinya.
BAB III
LANGKAH KERJA
111.1Langkah
Kerja Pemasangan
Adapun
cara ataupun langkah kerja yang biasanya di lakukan dalam penginstalasian rumah
sederhana yaitu :
a. Melakukan survei ketempat pemasangan instalasi rumah
b. Melakukan inventarisasi
c. Buat gambar single line, wearing diagramdanpemipaan agar lebih
mudah pada perhitungan kabel dan bahan yang digunakan
d. Buat diagram pemipaan untuk
membantu menghitung penggunaan pipa, elbow, T-DOS,DLL
e. Lakukan pemasangan alat dan bahan sesuai dengan peraturan umum
instalasi listrik 2000
f. Lakukan pemasangan kabel sesuai dengan pipa yang telah terlebih
dahulu di pasang
g. Berilah label-label pada kabel tersebut, yang mana kabel phasa
masuk, phasa keluar, phasa ke lampu 1, dan phasa ke lampu 2. Agar pada saat
pemuntiran tidak terjadi kesalahan
h. Uji instalasi (kabel) yang di gunakan dengan menggunakan alat ukur
multimeter atau dengan alat ukur Meiger (alat pengukur tahanan dengan satuan
mega)
i.
Lakukan
pemasangan bahan pada titik-titik yang sudah di tentukan (fitting, saklar
tunggal, saklar seri, dan stop kontak
j.
Periksa
pada setiap stop kontak apakah arus listrik sudah mengalir dengan testpen, jika
ada stop kontak yang tidak hidup periksa sambungan pada kotak kontak serta
dalam kotak sambung
k. Periksalah pemberian group apakah sudah sesuai dengan gambar
perencanaan instalasi.
l.
Menunggu
antrian dari PLN untuk di uji dan memasukkan sumber arus keproyek rumah itu.
m. Serahkan proyek tersebut ke sipemilik proyek
111.2Alat
dan Bahan
a. BAHAN
·
Saklar
tunggal
·
Saklar seri
·
Saklar
tukar
·
KWH
meter
·
MCB
·
Tdos
·
Pipa
elbow
·
Klem
pipa
·
Sekrup
·
Fitting
·
Lampu
pijar
·
Lampu TL
b.
ALAT
-
Obeng
minus (-)
-
Obeng
plus (+)
-
Tang
potong
-
Tang
kombinasi
-
Tang
pembulat
-
Tang
pengupas
-
Gergaji
besi
-
Bor
-
Tespen
-
Multimeter
111.3AnggaranBiaya
·
Biaya Bahan
NO
|
NAMA BARANG
|
HARGA
( satuan )
|
BANYAK
|
SPESIFIKASI BAHAN
|
JUMLAH
|
1
|
Saklar tunggal
|
10000
|
2 buah
|
VYBA
|
20.000
|
2
|
Saklar seri
|
10000
|
2 buah
|
VYBA
|
20.000
|
3
|
Saklar tukar
|
10000
|
2 buah
|
VYBA
|
20.000
|
4
|
Kotak kontak
|
12000
|
6buah
|
VYBA
|
72.000
|
5
|
Bola lampu pijar 15 watt
|
10000
|
7 buah
|
PHILIPS
|
70.000
|
6
|
Fitting
|
6000
|
7 buah
|
MITSUI
|
42.000
|
7
|
Lampu TL 20 watt
|
17500
|
1 buah
|
PHILIPS
|
17.500
|
8
|
MCB
|
50000
|
1
|
SCHNEIDER
|
50.000
|
9
|
Pipa
|
7500
|
16 m
|
120.000
|
|
10
|
Sekrup
|
4000
|
2 kotak
|
8.000
|
|
11
|
Klem pipa
|
7000
|
1 kotak
|
7.000
|
|
12
|
Kabel NYA fasa
|
2500
|
30 m
|
EXTRANA 2,5 mm
|
75.000
|
13
|
Kabel NYA netral
|
2500
|
20 m
|
EXTRANA 2,5 mm
|
75.000
|
14
|
Kabel NYA grounding
|
2500
|
13 m
|
EXTRANA 2,5 mm
|
75.000
|
15
|
Kap TL
|
28000
|
1 buah
|
28.000
|
|
16
|
T-DOS
|
3000
|
8 buah
|
24.000
|
|
17
|
ELBOW
|
3000
|
10 buah
|
30.000
|
|
JUMLAH
|
753.500
|
( Survei di Family Listrik di Jln. Cendrawasih )
·
Total Biaya
Nama Biaya
|
Jumlah
|
Biaya bahan
|
753.500
|
Upah pekerja
-
Pemasangan Instalasi Dalam Rumah
- Pemasangan KWH dari PLN
|
75.000 x
16 ( titik ) = 1.200.000
1.350.000
|
TOTAL
|
3.145.500
|
·
Asuransi( standar PLN )
-
Luka Ringan 15.000.000
-
Cacat Selamanya 25.000.000
-
Meninggal Dunia 50.000.000
11.4Rekapitulasi Daya
GROUP
|
Lampu
Pijar 15
Watt
|
Lampu
TL 21
watt
|
Kotak
Kontak
200W/220V
|
TOTAL
|
1
|
3
|
1
|
3
|
666 W
|
45
|
21
|
600
|
||
2
|
4
|
4
|
860 W
|
|
60
|
800
|
|||
JUMLAH
|
1526 W
|
Bila
faktor
kerja keseluruhan ialah 0,8 daya semu 1526/0,8
= 1907,5
Jika
factor kebersamaan adalah 0,6 VA yang diajukan untuk penyambungan maka :
0,6
x 1907,5VA = 1144,5 watt
Dengan
ini maka konsumen dapat mengajukan permintaan daya ke PT PLN
dengan daya 1300 VA atau 6
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Demikian proposal ini kami sampaikan, dengan kesadaran akan moral
dan tanggung jawab intelektualitas, makadariitu kami dapat menarik kesimpulan
bahwa :
1.
Untuk
dapat melakukan instalasi dengan baik dan benar serta memenuhi syarat
perinstalasian yang ada di Indonesia maka haruslah mengikuti petunjuk standar
yang adapada PUIL 2000.
2.
Dalam
melakukan proyek instalasi haruslah dilakukan perencanaan dan observasi
terlebihdahulu, untuk mencegah kesalahan dan kerugian baik secara materi maupun
non materi.
3.
Utamakan
keselamatan dan kesehatan kerja untuk mengantisipasi kerusakan alat dan
kecelakaan pada diri.
B.
SARAN
Sebaiknya
setip anggota kelompok yang bekerja untuk menginstalasi rumah ini harus
mengetahui bagaimana cara penyambungan di kotak sambung dan harus mengetahui
kode yang di berikan pada ujung-ujung kabel, sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam penyambungan.
Untuk
pemasangan ground atau elektroda hendaknya dipasang sesuai dengan ketentuan
PUIL instalasi, yakni harus sesuai dengan elektroda apa yang di pasang untuk
keadaan rumah pada tempat menginstalasi Gunakan alat yang standar untuk
memperoleh hasil yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional, persyaratan umum instalasi listrik 2000 ( PUIL
2000 ), SNI standar nasional Indonesia
SNI 04 – 0225 – 2000.
Yayasan Usaha Tenaga Listrik, 2001. Panduan INSTALASI LISTRIK untuk
RUMAH berdasarkan PUIL 2000. CV. Yansa Mitrakarsa, Jakarta.
Lampiran
HALAMAN
PENGESAHAN
PEMASANGAN
INSTALASI PADA RUMAH SEDERHANA TIDAK BERTINGKAT
Diajukan untuk
keperluan memenuhi praktek instalasi listrik domestik
Menyetujui,
Ketua
Jurusan Teknik Elektro
|
Dosen
pembimbing
|
|
HAMBALI. M.Kes
|
Drs. HENDRI . MT. P.hD
|
Komentar
Posting Komentar